Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus bebas KKN
Ribuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menunaikan tes tertulis di sejumlah lokasi. Hasilnya, masih ditunggu pengumuman dari panitia. Bagaimana tanggapan civitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia ini setelah mengikuti tes CPNS?
Usai mengikuti tes, berbagai lontaran keluar dari para peserta CPNS. Mulai dari mudah hingga begitu sulitnya materi soal untuk menembus persaingan meraih titel PNS. Kendati sulit materi soal yang diujikan, namun berbagai permintaan mengalir dari beberapa peserta.
”Kami minta, panitia bisa bersikap adil dalam merekrut CPNS kali ini. Yang diumumkan nanti tidak hanya nama, tetapi beserta nilai hasil ujian yang diperoleh. Jadi, kita bisa tahu kemampuan sendiri,” tegas Budiman, CPNS Pemprov Kepri saat ditemui di lokasi tes SMPN II Tanjungpinang.
Untuk tes tertulis, panitia telah menetapkan 21 titik lokasi ujian. Yakni meliputi, kualifikasi D-III Tenaga Kesehatan 4 lokasi, D-III Tenaga Teknis 2 lokasi, S-1 Tenaga Kesehatan 2 lokasi, S-1 Tenaga Guru 1 lokasi dan S-1 Tenaga Teknis 12 lokasi.
Empat lokasi D-III Tenaga Kesehatan adalah SMKN II Jalan Pramuka, SMPN 4 Jalan Basuki Rahmat, Aula Kantor Gubernur Kepri dan Akademi Perawat Jalan Arief Rahman Hakim. Dua lokasi D-III Tenaga Teknis adalah SMAN 4 Besar Jalan Pemuda dan SMAN 4 kecil Jalan Pemuda. Dua lokasi S-1 Tenaga Kesehatan adalah MAN dan Aula MAN Jalan raja Haji. Lokasi ujian S-1 Tenaga Guru di SMPN 8 Jalan Yudho Winangun.
Sedang 12 lokasi S-1 Tenaga Teknis adalah Gedung Kaca Puri, MTs, SMPN II, Aula SMPN II, Stisipol Aula, Stisipol Ruang 8, Stisipol Ruang 9, Stisipol Baru, Stisipol 1,2,3,4,6,7, SMAN III Besar, SMAN III Kecil dan SMPN I.
”Banyak soal meragukan. Tapi, kita yakin sekitar 60 persen jawaban benar. Kita berharap, perekrutan tahun ini fair. Bisa dipertanggungjawabkan pada seluruh CPNS dan Tuhan Yang Maha Esa,’’ ujar Budiman.
Alumni Universitas Riau ini mengatakan, tanda tanya sistim kelulusan tertulis CPNS sebelumnya, tak seorang pun mengetahui jumlah perolehan nilai tes. Tanda tanya akhirnya datang ketika nomor ujian CPNS merasa mampu mengerjakan soal, ternyata dinyatakan belum lulus. Apa alasan, berapa nilai dan mengapa belum diluluskan, tak pernah terjawab. Baik dari panitia penerimaan mau pun pejabat terkait.
”Kita minta nilai CPNS yang dinyatakan lulus turut diumumkan. Minimal, memberikan kepastian bahwa nilai CPNS yang lulus dapat dipertanggungjawabkan. Dan, kita bisa mengkoreksi diri, wajar mereka lulus karena nilainya tinggi,’’ tutur Budiman.
Di lokasi yang sama, CPNS lainnya, Yanti, ikut angkat bicara. Sebagai peserta ujian, ia berharap sistem perekrutan tahun ini dilakukan secara profesional dalam kerangka mencari sumber daya aparatur pemerintah yang handal.
Wanita ini mengaku sering baca di media, Pemprov Kepri tengah menggalakkan pencarian aparatur yang berkemampuan. Menurutnya, salah satu jalan menjaring CPNS dilakukan secara transparansi, bertanggungjawab dan CPNS yang lulus bukan titipan si A , B, C dan D. CPNS yang lulus katanya didasari kemampuan saat mengikuti seleksi tes sebelumnya.
”Saya yakin, jika hal ini yang diterapkan, figur aparatur yang handal akan terealisasi. Karena, sebelum bergabung menjadi predikat PNS, mereka sebelumnya telah lolos seleksi secara benar dan bertanggungjawab,’’ sebut Yanti.
Menyinggung peluang pihak tertentu melakukan tindak KKN dalam perekrutan CPNS tahun ini, wanita mengaku kali kedua mengikuti seleksi CPNS menambahkan peluang pihak tertentu melakukan tindak KKN tetap terbuka.
”Sekarang ini kita kembalikan saja ke pihak tertentu tersebut. Jika ia nekat melakukan berarti harus siap mempertanggungjawabkan pada CPNS yang belum lulus dan pada Tuhan Yang Maha Esa. Yang paling berat adalah pertanggungjawaban pada Tuhan. Kita berharap, semoga Tuhan memberikan hukuman setimpal bagi pihak tertentu melakukan tindak KKN dalam sistim perekrutan CPNS tahun ini, amin,’’ ujar Yanti, sambil mengusap kedua tangannya.
Harapan senada pun terlontar dari CPNS lainnya. Mereka berharap, pejabat berwewenang dan pihak terkait lainnya, memberikan sikap profesional khususnya menentukan CPNS yang lulus. Sama seperti dikatakan Yanti, puluhan CPNS lainnya berharap jika masih ada oknum tertentu melakukan tindak KKN, mereka berharap Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan hukuman setimpal.
Sumber : batampos.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar